Seskoal – koranprogresif.co.id, 15 Januari 2024 Pertempuran Laut Aru adalah suatu pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru, pada tanggal 15 Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda. Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis destroyer, pesawat jenis Neptune dan Firefly milik Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650), RI Matjan Kumbang (653) dan RI Harimau (654) milik Indonesia yang sedang berpatroli. Komodor Jos Soedarso gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, “KOBARKAN SEMANGAT PERTEMPURAN”.
Armada Indonesia di bawah pimpinan Komodor Jos Soedarso, yang saat itu berada di KRI Matjan Tutul, berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh. Sehingga hanya pihak musuh hanya memusatkan penyerangan ke KRI Macan Tutul, yang akhirnya tenggelam beserta awaknya sebagai Kusuma bangsa. Namun kedua kapal lainnya berhasil selamat.
Peristiwa bersejarah tersebut sampai dengan saat ini diperingati oleh seluruh Prajurit TNI Angkatan Laut dengan nama Hari Dharma Samudera. Pada peringatan Hari Dharma Samudera kali ini, Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi, M.Tr. (Han)., M. Tr. Opsla., CHRMP, meresmikan monumen Pertempuran Laut Arafuru yang ditandai dengan pembukaan selubung, yang disaksikan oleh seluruh Prajurit dan PNS Seskoal, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (15/01/24).
“Monumen ini sebagai bentuk penghormatan kepada para Pahlawan yang telah mengorbankan segenap jiwa dan raga, dalam pertempuran di laut arafuru yang dipimpin oleh Komodor Jos Soedarso”, ungkap Laksamana Muda TNI Yoos Suryono.
Pada kesempatan yang sama, Danseskoal juga meresmikan area parkir Dosen Seskoal yang baru selesai di bangun dan merupakan salah satu fasilitas yang berada di dalam lingkungan Seskoal. Dalam sambutannya, Danseskoal menyampaikan, seluruh keluarga besar Seskoal berhak untuk memakai fasilitas tersebut dan sekaligus berkewajiban untuk merawatnya.
(Red)
