Warga Gunungsari Mengeluh Terkait Biaya Nikah Mahal

Nusantara, Sosbud214 views

Cianjur – koranprogresif.co.id – Lepas bulan Ramadhan sangat ramai sekali dengan segala kegiatan masyarakat, dimulai dari liburan dengan refreshing ke tempat wisata dan tak sedikit yang melaksanakan pernikahan.

Salah satunya seperti di wilayah Desa Gunungsari, Kecamatan Sukangara. Namun dari sela-sela ramainya pernikahan tersebut, banyak warga yang berceloteh tentang mahalnya biaya nikah, padahal Kementrian Agama telah membandrol harga ipekah di harga 600 ribu rupiah untuk nikah bedolan, sedangkan nikah kantor sama sekali tak harus mengeluarkan uang alias gratis.

Sebut saja, Econ (60), warga kampung Panyebrangan Desa Gunungsari menuturkan kepada wartawan bahwa, harga biaya nikah di wilayah Desa Gunungsari berkisar mulai dari 1,2 juta sampai harga 1,6 juta hal tersebut sudah lama terjadi semenjak di pegang oleh pembantu penghulu bernama AS (45), warga kampung Lingkungsari, tuturnya.

Baru-baru ini pungutan harga ipekah terjadi kepada calon pengantin bernama Mariamah bini Jaji (Alm) dan pasanganya Suhendar, ketika ditemui wartawan, Mariamah yang anak yatim ini dipatok harga sampai 1,4 juta rupiah, tentu saja hal tersebut sangat memberatkan masyarakat, betapa tidak dari harga 600 ribu sudah ada lebih 800 ribu, padahal kalau cuma lebih 2 ratus dari harga yang ditentukan pemerintah masih dianggap wajar. “Itung-itung pengganti ongkos,” tutur pasangan ini kepada media.

Terpisah, Kepala Desa Gunungsari, Ade Sadili (60) ketika ditemui wartawan menjelaskan bahwa, semua pengaduan tentang tingginya biaya nikah diwilayahnya sudah disampaikan kepada Mepala KUA Sukanagara, namun sampai sekarang pengaduan tersebut tak mendapatkan respon, seolah-olah pungutan liar yang dilakukan sang Amil mendapat restu dari pihak KUA, ujarnya.

Sementara itu pihak KUA di beberapa kesempatan saat di konfirmasi, tidak ada tanggapan saat ini juga. (Agus T).

Berita Lainnya