Wabup Ikuti Pembukaan FBIM 2022

Kuala Kapuas – koranprogresif.co.id – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-65 Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Kapuas mengikuti Pawai Karnaval Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2022 di Bundara Besar Palangka Raya, Selasa (17/5/2022).

Karnival Budaya FBIM tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19, menjaga jarak dan menggunakan masker selama kegiatan berlangsung. Rute Karnaval di mulai dari Bundaran Besar Palangka Raya – Jalan Yos Sudarso – Jalan M.H. Thamrin dengan Finish RRI Palangka Raya.

Pelepasan Pawai Karnaval FBIM 2022 dilakukan langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo masing-masing didampingi isteri masing masing.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Kapuas, HM Nafiah Ibnnor yang hadir didampingi Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Kapuas, H Suparman menyaksikan secara langsung Pawai Budaya dari Kabupaten Kapuas secara langsung dan memberikan dukungan untuk kontingen Kabupaten Kapuas.

“Kami atas nama Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kapuas mendukung sepenuhnya kontingen dari Kabupaten Kapuas, semoga bisa memberikan yang terbaik dalam FBIM ini,” ungkap Nafiah.

Dalam pawai tersebut, Kabupaten Kapuas menampilkan Pagelaran Seni Tutur Sarita Pasukan Lawung Benteng Bataguh Tanjung Pamatang Sawang “Nyai Undang” yang menceritakan Tatu Hiyang berdasarkan keteguhan dan kepahlawanan Pasukan Lawung Benteng Bataguh Tanjung Pamatang Sawang Nyai Undang dalam mempertahankan Kerajaan Tanjung Pamatang Sawang.

Saat Nyai Undang menerima waris tanggung jawab untuk meneruskan kepemimpinan Kerajaan Tanjung Pematang Sawang, Nyai Undang menyadari situasi yang mengancam dirinya serta Pendududk Kerajaan Tanjng Pematang Sawang.

Maka Nyai Undang mengirimkan Totok Bakaka Lunju Bunu guna meminta bantuan para Saudaranya yaitu Bungai adiknya, bersama sepupunya Tambun, Rambang dan Ringkai di Tumbang Pajangkei, serta 21 Tumanggung dan Pangkalima dalam menghadapi serangan Raja Sawang untuk mempertahankan Kerjaan Tanjung Pamatang Sawang dan mendirikan benteng pertahanan yaitu Benteng Bataguh. (Tatang Progresif).

Berita Lainnya