Ungkap Ismeth: Kualitas Air PDAM Kurang Memenuhi Kualitas Air Sehat Dan Bersih

Nusantara, Politik170 views

Kuala Kapuas – koranprogresif.co.id – Air merupakan kebutuhan hidup manusia, sumber daya air adalah merupakan kebutuhan pokok setiap individu, Air yang berkualitas merupakan konsumsi yang sangat menjadi keperluan dalam hidup.

Berbicara masalah Air tak luput dari pengelolaannya dan Kualitas air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kapuas diharapkan berkualitas dan sangat membantu bagi masyarakat untuk memenuhi standar kebutuhan air minum dan air bersih.

“Wilayah Kapuas diketahui sebagian besar adalah wilayah pasang surut, namun kenapa kualitas air PDAM untuk masyarakat Kapuas sangat tidak memenuhi kualitas air sehat dan bersih,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kapuas, H. Farij Ismeth Rinjani, SH.

Disela kegiatan nonton bareng secara virtual Ketua Umum DPP Partai Demokrat, AHY di sekretariat DPC jalan Pemuda Kuala Kapuas, Selasa (3/2/2023).

Haji Ismeth, sapaan akrab Legislator DPRD Kabupaten Kapuas dari Dapil Selat itu mengatakan bahwa, PDAM Kapuas adalah badan usaha milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas sebagaimana tujuannya adalah memberikan kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kapuas tanpa menghilangan sifat bisnis atau provide.

“Pelanggan atau pengguna air PDAM Kapuas tersebut adalah masyarakat Kapuas itu sendiri, dengan segala kewajibanya setiap bulan melakukan pembayaran sesuai tarif tagihan pemakaian yang perhitungannya dilakukan pihak management PDAM Kapuas,” jelas Ismeth.

Politisi muda di Kapuas tersebut, menyayangkan pengelolaan Sumber Daya Air oleh pihak management PDAM Kapuas sepertinya tidak maximal bahkan terkesan tidak menjaga marwah kualitas pelayanan untuk masyarakatnya sendiri.

“Kita tahu, selama ini pembiayaan selalu disubsidi dari APBD Kapuas dari uang rakyat tapi kenapa kualitas air yang dialirkan sama sekali tidak sesuai alias kualitas produksinya bisa dibilang buruk, karena masih kotor,” tegas Ismeth.

Ismeth menambahkan bawah, seharusnya sebelum didisbtribusikan ke masyarakat bukankah melalui proses proses pengolahan terlebih dahulu pada lokasi peralatan yang ada.

“Air baru diambil kemudian diproses pengolahannya seperti diberikan pembersih dan obatan agar air yang disalurkan berkualitas baik dan dapat dikonsumsi pelanggan,” tutup Ismeth.

Sebagian masyarakat pelanggan PDAM juga merasa tagihan yang ditujukan ke mereka terkadang tidak terjangkau, karena mahal dan terkesan ada kenaikan padahal produksi nya Kurang lancar atau tidak sesuai harapan pelanggan. (Tatang Progresif).

Berita Lainnya