Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi, Begini Pesan Dandim 0614/Kota Cirebon

Kota Cirebon – koranprogresif.co.id – Dandim 0614/Kota Cirebon pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tingkat Kota Cirebon Tahun 2023 di Lapangan Upacara Balaikota Cirebon Jl. Siliwangi no.84 Kota Cirebon. (Selasa, 07/02/23).

Apel tersebut diikuti unsur TNI POLRI, Forkopimda, unsur SKPD Kota Cirebon dan Para Relawan Kota Cirebon. Adapun sebagai pemimpin apel Kapten Inf Rosidi (Danramil 1404/Kejaksan Kodim 0614/Kota Cirebon) serta sebagai penanggung jawab kegiatan Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis.

Bencana Hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti angin, curah hujan, kelembapan, dan temperatur.

Bencana hidrometeorologi meliputi banjir, angin puting beliung, kekeringan, dan longsor. Sementara itu, menurut data yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah kejadian bencana hidrometeorologi meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diduga disebabkan oleh meningkatnya aktivitas manusia dan kerusakan lingkungan hidup.

Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Robil Syaefullah menyampaikan, Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tingkat Kota Cirebon Tahun 2023 ini menjadi sangat relevan untuk menunjukkan bahwa seluruh pihak terkait memiliki komitmen yang sama untuk siap menghadapi ragam bencana yang berpotensi terjadi.

Masih kata dia, memasuki awal tahun 2023, Provinsi Jawa Barat khususnya Kota Cirebon menghadapi cuaca yang cukup ekstrem; diantaranya angin kencang dan curah hujan yang meningkat. Di bulan Oktober dan Desember tahun 2022, tercatat terjadi 2 kali kejadian banjir di Kota Cirebon.

Faktor pemicunya adalah curah hujan yang tinggi dengan durasi hujan yang relatif tinggi sehingga menyebabkan meluapnya daerah aliran sungai dan drainase.

“Tidak hanya banjir, Kota Cirebon juga mengalami kenaikan intensitas angin yang menyebabkan pohon tumbang,” katanya.

Data menunjukkan bahwa sejak tanggal 1 sampai dengan 6 Januari 2023, terdapat 4 kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah, mengganggu kabel listrik dan saluran telekomunikasi, serta mengganggu akses pengguna jalan.

“Potensi angin kencang ini semakin diperkuat dengan letak Kota Cirebon yang berada dekat dengan pantai, sehingga angin puting beliung tidak dapat dihindari,” papar Letkol Inf Robil Syaifullah”

Kejadian banjir di Kota Cirebon pada Oktober 2022 lalu sebetulnya telah lebih dulu dikaji oleh BMKG. Berdasarkan peta prakiraan awal musim hujan tahun 2022-2023, Kota Cirebon memasuki awal musim penghujan pada Oktober atau sekitar tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.

“Prakiraan ini cukup akurat, karena pada periode waktu tersebut, Kota Cirebon mengalami hujan yang cukup deras hingga mengakibatkan banjir. BMKG juga merilis bahwa puncak musim hujan di Kota Cirebon akan tiba pada bulan Maret 2023,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ada kemungkinan bahwa kejadian banjir akan terjadi di kemudian hari karena gejala cuaca ekstrem masih terus berlangsung. Di momentum apel ini, saya menginstruksikan agar informasi-informasi semacam itu dapat diiringi dengan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“Kita memang tidak mungkin dapat mengatur curah hujan dan kecepatan angin yang bergerak. Namun, kita dapat mengupayakan berbagai pencegahan dan mitigasi secara maksimal,” ucapnya.

Dalam sambutannya Dandim 0614/Kota Cirebon juga mengingatkan, agar momen ini harus menjadi penanda bahwa Kota Cirebon telah siap siaga, siap kolaborasi, dan siap koordinasi untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat baik itu dalam bentuk upaya mitigasi maupun tanggap darurat.

“Kolaborasi dan koordinasi adalah kunci. Kolaborasi dan koordinasi adalah prinsip. Kolaborasi dan koordinasi adalah kekuatan. Mengatasi bencana tidak dapat dilakukan oleh satu atau dua pihak saja, seluruh pihak harus terlibat di dalamnya,” pintanya.

Pemerintah, akademisi, masyarakat, media massa, dan dunia usaha harus terlibat aktif melakukan mitigasi bencana. Mari kita berkolaborasi agar lingkungan selalu terjaga; mari berkolaborasi dengan memaksimalkan peran masing-masing, dan mari berkoordinasi untuk memastikan semua berjalan sebagaimana mestinya.

Sebelum mengakhiri sambutannya Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Robil Syaifullah mengingatkan kembali, bahwa Kota Cirebon adalah amanah bagi kita semua. Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian kota ini untuk anak cucu kita.

“Kita jaga alam, alam jaga kita. Gelorakan budaya sadar bencana untuk mewujudkan Kota Cirebon yang tangguh bencana,” pungkasnya.

Setelah Kegiatan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tingkat Kota Cirebon Tahun 2023 selesai dilanjutkan dengan kegiatan penyuntikan Booster ke-2 yang bertempat di halaman gedung Sekertaris Daerah Kota Cirebon. (Krz)

Berita Lainnya