Pengamat: Kenaikan BBM, Bisa “Melukai” Pendukung Jokowi

Nasional, Politik129 views

Jakarta – koranprogresif.co.id – Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan pemerintahan Joko Widodo mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan.

Salah satunya Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie.

Ia menilai, kepemimpinan Jokowi dan para menterinya tidak berkompeten. Bukan hanya impor pangan saja namun, janji palsunya dan kebohongannya terulang lagi pasalnya pada Juli 2022 mantan Wali Kota Solo ini menyebut BBM tak akan naik sampai Desember. Alhasil pada September merangkak naik.

“Gampang saja menangani BBM tak naik pembangunan infrastruktur 2023 naik Rp329 triliun kan itu bisa dipangkas, toh masyarakat tak terlalu beton. Serta dan IKN dialokasikan ke subsidi,” ujarnya melakui keterangan di Jakarta, Selasa (6/9/22).

Anehnya, saat kenaikan BBM Jokowi menyalahkan pemilik mobil. Ini gaya politik cuci tangan sang kepala negara.

“Yang bikin publik kecewa, mana capres-capres yang berani berdiri untuk rakyat dan menentang kebijkan ini. Sebetulnya Mega dan Puan bisa tegur keras Jokowi dia kan dicalonkan PDIP,” tegasnya.

Saat ini tak ada lagi legislator berhaluan moderat semua berpikir masalah (3P) partai, perut dan pribadi mereka.

Lebih jauh, sambung dia, dana korupsi Surya Darmadi senilai Rp104 triliun bahkan lebih di sita negara dan dipakai untuk subsidi serta Rp20 triliun korupsi BPJS sampai dana konsorsium 303.

“Tapi pemerintah tak menggunakan akal mereka jadi mereka menggunakan rumus short cut atau jalan pintas,” ucapnya.

Jangan ada lagi kata “pro rakyat” serta hilangnya istilah “Vox Populi Vox Dei” sudah tidak berguna harga kebutuhan pokok naik di saat rakyat lagi susah dan menderita akibat Covid-19.

“Saya heran bukannya mengobati malahan lebih membuat rakyat sengsara,” lugasnya.

Dampak dari kenaikan BBM tersebut, hati pemilih Jokowi terluka bahkan lewat sosmed milik Jokowi diserbu oleh para pemilihnya dengan menyebut mereka menyesal pilih Jokowi. (Red).

Berita Lainnya