Ganjar: Raja-raja Demak dan Spirit Toleransi

Nusantara, Sosbud305 views

Demak – koranprogresif.co.id – Makam raja-raja Demak jadi tempat ke enam yang disinggahi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam rangkaian nyadran yang dia lakoni bersama istrinya, Siti Atikoh. Menurut Ganjar, selain anggota walisongo para raja itu memegang peran sentral dalam menerapkan tata kehidupan masyarakat yang moderat di masa itu.

Raden Patah, misalnya Ganjar mengatakan, Raja Demak yang pertama itu merupakan keturunan dari Campa. Meski ada beberapa riwayat yang menyebutkan garis silsilah Raden Patah, namun semuanya sama-sama merujuk bahwa asal muasalnya dari negeri seberang.

“Artinya tidak ada permasalahan ataupun perselisihan soal ras. Raden Patah ini contoh yang sempurna untuk soal toleransi,” kata Ganjar, Minggu (19/3/2023).

Kolaborasi antara Raja dengan walisongo itulah yang menurut Ganjar mampu membuat Kerajaan Demak semakin besar dan berkembang. Ketika Raden Patah memperjuangkan soal toleransi, maka Raja setelahnya melakukan perjuangan yang sifatnya lebih sektoral.

“Patiunus kita tahu semua bagaimana beliau sangat luar biasa dalam mengembangkan kemaritiman. Sementara dari Sultan Trenggono kita bisa belajar banyak hal soal agraria,” katanya.

Yang membuat perjuangan sektoral itu lebih indah menurut Ganjar adalah, dengan pengawalan walisongo yang berjuang dalam kestabilan sosial masyarakat lewat pengajaran Islam yang moderat, yang saling menghargai.

“Artinya beliau-beliau itu menyebarkan agama tidak cuma melalui Ngaji saja. Tapi juga ke pemerintahan dan berbagai sektor,” kata Ganjar.

Setidaknya ada tiga Raja Demak yang makamnya berada di komplek Masjid Agung Demak. Mulai dari Raja Demak yang pertama yakni Raden Patah, kemudian Patiunus sampai Sultan Trenggono.

Sebelum ke makam raja-raja Demak itu, Ganjar sebelumnya telah berziarah ke makam anggota Walisongo yang berada di Jawa Timur. Mulai dari Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Drajat dan Sunan Bonang.

Setelah dari makam raja-raja Demak itu, Ganjar langsung bertolak ke makam Sunan Kalijaga yang letaknya tidak jauh dari Masjid Agung Demak, kemudian ke Makam Sunan Muria yang merupakan putra dari Sunan Kalijaga.

Setelah itu, Ganjar akan ziarah ke Makam Sunan Gunungjati dan diakhiri nyekar ke makam orangtuanya. (Red).

Berita Lainnya