Dansatgas Pamtas Yonif 742/SWY: Gotong – Royong, Ringan Sama Dijinjing dan Berat Sama Dipikul

Belu – koranprogresif.co.id – Satgas Pengamanan Perbatasan RI – RDTL wilayah sektor timur terus berupaya menanamkan nilai-nilai kebersamaan melalui gotong-royong. Hal ini ditunjukan dengan membantu warga yang sedang membangun rumah ataupun mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan disekitar, Jum’at (24/9/2021).

Hari ini beberapa pos Satgas Pamtas Yonif 742/SWY bersama masyarakat melaksanakan gotong-royong di wilayah pos masing-masing seperti Pos Dilomil melaksanakan gotong-royong pembuatan saluran irigasi di Desa Lamaksenulu, Pos Asumanu membantu warga Dusun Leomaneha dalam pembangunan rumah, Pos Turiscain membantu warga dalam pembuatan jamban di Dusun Fatululi Desa Maumutin, Pos Lakmars gotong-royong pembersihan saluran irigasi di Desa Leowalu, Pos Dafala membantu warga renivasi rumahnya di Dusun Dubasa A Desa dafala, Pos Motaain bantu warga membuat pondasi rumah di Dusun Motaaain dan Pos Fohululik bersama masyarakat bangun rumah adat di Dusun Manewain Desa Lutharato.

Menurut Komandan Yonif 742/SWY, Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, selaku Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur disela-sela kesibukannya di Mako Satgas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat mengatakan, gotong-royong ini sebagai salah satu program rutin Satgas untuk menumbuhkan kembali semangat kebersamaan ditengah-tengah masyarakat mengingat budaya gotong-royong selama ini sudah hampir dilupakan.

“Gotong-royong merupakan budaya peninggalan yang harus kita pelihara dan lestarikan, karena memiliki manfaat yang sangat besar terutama dalam memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi bersama,” paparnya.

Seperti kita ketahui bersama, sambung Bayu Sigit, budaya gotong-royong ini hampir hilang dalam kehidupan bermasyarakat seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh budaya luar.

Untuk itu, Ia melalui pos jajarannya menggugah kembali nilai-nilai kebersamaan tersebut dalam menghadapi setiap tantangan hidup dengan harapan semua permasalahan dapat diselesaikan secara bersama-sama sehingga slogan ringan sama dijinjing dan berat sama dipikul tepat adanya.

Selain itu, kata Dansatgas, melalui gotong-royong juga dapat meningkatkan kepekaan dan solidaritas sosial terhadap sesama dengan mengaktualisasikan dan melaksanakannya dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“In syaa Allah akan sangat bermanfaat bagi kehidupan bersama baik dalam lingkungan maupun desa hingga lingkungan yang lebih luas,” tandas pria yang hoby fitness tersebut. (Red).

Berita Lainnya