Banyaknya Varian Baru Covid-19, Aparat Gabungan di Demak Terus Lakukan Operasi Yustisi Penegakan Prokes

Demak – koranprogresif.co.id – Sosialisasi tentang protokol kesehatan masih dilakukan aparat gabungan di Demak. Personel TNI Kodim 0716/Demak bersama Polres Demak dan Satpol PP Kabupaten Demak menggelar operasi yustisi penegakan Prokes di kawasan Pasar Bintoro Demak dan sekitarnya, Jum’at (21/01/2022).

Sejumlah pengendara sepeda motor, pedagang dan pengunjung pasar Bintoro Demak mendapatkan teguran dari aparat gabungan. Mereka kedapatan tak memakai masker saat beraktifitas di luar rumah. Ada yang membawa masker tapi tidak dipakai, ada juga yang sama sekali tidak membawa masker.

Mereka diminta untuk mematuhi prokes, terlebih saat keluar rumah. Petugas juga menekankan agar masyarakat tidak abai, karena pandemi Covid-19 sampai saat ini masih belum berakhir.

Pasiopsdim 0716/Demak, Kapten Arh Jalalul Hadi menyebut, pelaksanaan operasi yustisi sosialisasi penegakan prokes dilakukan aparat gabungan dalam rangka menekan penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Demak.

“Apalagi saat ini sudah terdapat varian baru Covid-19, seperti Omicron, Flurona dan masih banyak lagi lainnya. Untuk itu, jangan sampai kendor dalam protokol kesehatan,” katanya.

Hasil dari operasi yustisi gabungan ini, puluhan pedagang dan pengunjung pasar Bintoro terbukti abai akan protokol kesehatan. Mereka tidak memakai masker dengan berbagai alasan, seperti alasan lupa, alasan masker sudah kotor dan lain sebagainya.

Dalam operasi ini, petugas gabungan memberi toleransi kepada mereka yang melanggar, bahkan memberikan masker secara gratis, dengan syarat para pelanggar diingatkan untuk tidak mengulanginya kembali.

“Tiap hari kita laksanakan operasi penegakan prokes disini, tapi masih aja banyak yang kedapatan abai dan lalai. Kami harapkan masyarakat kembali sadar prokes, terutama dalam memakai masker saat diluar rumah, agar kita semua aman dan sehat terhindar dari varian baru Covid-19,” tegas Pasiops.

Subandi (56), salah satu pengendara sepeda motor yang terjaring operasi mengaku bahwa dirinya lupa membawa masker medis. Dirinya berdalih masker slayer sudah cukup untuk menutupi wajah saat berkendara. Oleh petugas, dirinya diingatkan dan diberikan masker secara cuma-cuma.

“Saya tidak punya masker medis pak. Saya cuma punya slayer sebagai pengganti masker,” ujar Subandi.

Dengan operasi yang dilakukan aparat gabungan. Para petugas dapat mengetahui tingkat kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan, sehingga dapat diambil langkah saat terjadi lonjakan kasus Covid-19. (Red/Pendim 0716).

Berita Lainnya